Tradisi Telur Hias Peringati Maulid di Maros
====================
Makassar, NU Online
Tradisi telur hias dengan pernak-pernik menjadi momentum penting dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Bugis-Makassar yang masih tetap dipelihara masyarakat di Kabupaten Maros, Sulsel," kata salah seorang warga Kampung Pammelakkang Jene, Muliati di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Selasa.
Dia mengatakan, pada perayaan Maulid Nabi Muhammad yang digelar di Masjid Nuruttaqwa setiap tahunnya dimeriahkan dengan telur hias dan aneka lauk-pauk yang ditempatkan dalam ember dan baskom plastik yang telah dihiasi dengan pernak-pernik.
Menurut dia, secara sukarela setiap rumah tangga akan menyiapkan aneka makanan maupun minuman itu yang kemudian dikumpulkan di masjid sebelum shalat dhuhur.
"Setelah shalat dhuhur maka semua jamaah akan berdoa bersama dan menggelar barzanji serta dzikir, kemudian hantaran itu dibagi-bagi oleh pihak panitia pada seluruh rumah tangga," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Maulid Masjid Nuruttaqwa di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel Suardi mengatakan, makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ala Bugis-Makassar adalah untuk mempererat silaturrahim.
"Juga untuk memupuk jiwa sosial, karena di sini ditekankan untuk saling berbagi. Semua keluarga akan mendapatkan hantaran dan telur hias tanpa terkecuali dan ini diprioritaskan pada masyarakat miskin," katanya.
Karena itu, bagi keluarga yang tergolong mampu biasanya membawa dua hingga tiga ember untuk dikumpulkan di masjid. Sementara yang diperoleh setelah pembagian hanya satu ember, itu pun dari keluarga lain. Sehingga tidak ada pembagian dari masjid milik sendiri, karena sudah diacak oleh pihak panitia untuk menumbuhkan kebersamaan.
Sementara itu di Palu pawai puluhan dokar memeriahkan Maulud Nabi, Selasa, sebagai bentuk peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Puluhan dokar yang ditarik kuda itu dilepas oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah Kota Palu, Arfan, di halaman Kantor Pemkot Palu dengan disaksikan sejumlah masyarakat.
Dokar itu berasal dari delapan kecamatan di Kota Palu. Setiap kecamatan menyertakan enam hingga delapan dokar.
Dokar beroda dua itu juga dihias kain warna-warni yang dipasang di bagian penutup.
Dokar-dokar itu membawa sejumlah makanan dan pohon berhiaskan telur yang dicat aneka warna.
Selain dokar, juga terdapat pawai kendaraan yang mewakili sekolah atau instansi tertentu di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.
Kendaraan bak terbuka juga dinaiki sejumlah orang sambil mengucapkan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Iring-iringan dokar dan kendaraan yang dikawal polisi itu selanjutnya menuju ke kantor Pengurus Besar Alkhairaat di jalan SIS Aljufri.
Arfan berharap pawai kendaraan itu bisa berjalan dengan tertib dan lancar dengan meneladani sikap-sikap Nabi Muhammad SAW.
Pusat peringatan Maulid Nabi di Kota Palu dilaksanakan di halaman PB Alkhairaat dengan dihadiri Ketua Utama PB Alkhairaat Ustad Saggaf Aljufri, Wali Kota Palu Rusdy Mastura, Sekretaris Daerah Kota Palu Aminuddin Atjo, dan sejumlah pejabat lainnya.
Pada saat iring-iringan pawai memasuki halaman PB Alkhairaat, puluhan anak-anak menyambut dengan drumband dan pembacaan ayat-ayat Alquran
Tradisi telur hias dengan pernak-pernik menjadi momentum penting dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Bugis-Makassar yang masih tetap dipelihara masyarakat di Kabupaten Maros, Sulsel," kata salah seorang warga Kampung Pammelakkang Jene, Muliati di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Selasa.
Dia mengatakan, pada perayaan Maulid Nabi Muhammad yang digelar di Masjid Nuruttaqwa setiap tahunnya dimeriahkan dengan telur hias dan aneka lauk-pauk yang ditempatkan dalam ember dan baskom plastik yang telah dihiasi dengan pernak-pernik.
Menurut dia, secara sukarela setiap rumah tangga akan menyiapkan aneka makanan maupun minuman itu yang kemudian dikumpulkan di masjid sebelum shalat dhuhur.
"Setelah shalat dhuhur maka semua jamaah akan berdoa bersama dan menggelar barzanji serta dzikir, kemudian hantaran itu dibagi-bagi oleh pihak panitia pada seluruh rumah tangga," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Maulid Masjid Nuruttaqwa di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel Suardi mengatakan, makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ala Bugis-Makassar adalah untuk mempererat silaturrahim.
"Juga untuk memupuk jiwa sosial, karena di sini ditekankan untuk saling berbagi. Semua keluarga akan mendapatkan hantaran dan telur hias tanpa terkecuali dan ini diprioritaskan pada masyarakat miskin," katanya.
Karena itu, bagi keluarga yang tergolong mampu biasanya membawa dua hingga tiga ember untuk dikumpulkan di masjid. Sementara yang diperoleh setelah pembagian hanya satu ember, itu pun dari keluarga lain. Sehingga tidak ada pembagian dari masjid milik sendiri, karena sudah diacak oleh pihak panitia untuk menumbuhkan kebersamaan.
Sementara itu di Palu pawai puluhan dokar memeriahkan Maulud Nabi, Selasa, sebagai bentuk peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Puluhan dokar yang ditarik kuda itu dilepas oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah Kota Palu, Arfan, di halaman Kantor Pemkot Palu dengan disaksikan sejumlah masyarakat.
Dokar itu berasal dari delapan kecamatan di Kota Palu. Setiap kecamatan menyertakan enam hingga delapan dokar.
Dokar beroda dua itu juga dihias kain warna-warni yang dipasang di bagian penutup.
Dokar-dokar itu membawa sejumlah makanan dan pohon berhiaskan telur yang dicat aneka warna.
Selain dokar, juga terdapat pawai kendaraan yang mewakili sekolah atau instansi tertentu di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.
Kendaraan bak terbuka juga dinaiki sejumlah orang sambil mengucapkan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Iring-iringan dokar dan kendaraan yang dikawal polisi itu selanjutnya menuju ke kantor Pengurus Besar Alkhairaat di jalan SIS Aljufri.
Arfan berharap pawai kendaraan itu bisa berjalan dengan tertib dan lancar dengan meneladani sikap-sikap Nabi Muhammad SAW.
Pusat peringatan Maulid Nabi di Kota Palu dilaksanakan di halaman PB Alkhairaat dengan dihadiri Ketua Utama PB Alkhairaat Ustad Saggaf Aljufri, Wali Kota Palu Rusdy Mastura, Sekretaris Daerah Kota Palu Aminuddin Atjo, dan sejumlah pejabat lainnya.
Pada saat iring-iringan pawai memasuki halaman PB Alkhairaat, puluhan anak-anak menyambut dengan drumband dan pembacaan ayat-ayat Alquran
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,49420-lang,id-c,daerah-t,Tradisi+Telur+Hias+Peringati+Maulid+di+Maros-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar