Prof Machasin: Puasa Melatih Kejujuran
==========================
Yogyakarta, NU Online
Ketika sedang di ruang publik, tak sulit bagi seseorang untuk bertakwa. Tetapi tidak demikian ketika seseorang sedang sendiri. Hal ini yang yang dilatih dalam ibadah puasa.
Demikian disampaikan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Machasin MA pada Sabtu (13/7) di Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga.
“Puasa itu menjaga diri dari yang membatalkan puasa walaupun tidak ada yang tahu, tidak ada yang lihat,” tuturnya.
Sebab menurutnya kewajiban untuk mengikuti segala perintah Allah serta menjauhi larangannya atau bertakwa tidak hanya dilakukan ketika seseorang berada di ruang publik. Tapi juga ketika seseorang sedang sendiri. Hal ini sebagaimana tersurat dalam hadits Nabi yang berbunyi, ittaqi Allaha haitsuma kunta wa atbi’i al-sayyiati al-hasanata.
Selama berpuasa, menjaga pikiran merupakan sesuatu yang tak kalah pentingnya. Sebab, lanjutnya, pikiran akan berwujud menjadi sebuah ucapan. Ucapan pun perlu dijaga. Sebab ucapan akan menjadi tindakan.
“Kemudian jagalah tindakanmu. Karena tindakan akan menjadi kepribadian. Dan jagalah kepribadianmu. Karena kepribadian akan menjadi nasib,” ungkapnya di tengah-tengah jama’ah.
Ketika sedang di ruang publik, tak sulit bagi seseorang untuk bertakwa. Tetapi tidak demikian ketika seseorang sedang sendiri. Hal ini yang yang dilatih dalam ibadah puasa.
Demikian disampaikan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Machasin MA pada Sabtu (13/7) di Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga.
“Puasa itu menjaga diri dari yang membatalkan puasa walaupun tidak ada yang tahu, tidak ada yang lihat,” tuturnya.
Sebab menurutnya kewajiban untuk mengikuti segala perintah Allah serta menjauhi larangannya atau bertakwa tidak hanya dilakukan ketika seseorang berada di ruang publik. Tapi juga ketika seseorang sedang sendiri. Hal ini sebagaimana tersurat dalam hadits Nabi yang berbunyi, ittaqi Allaha haitsuma kunta wa atbi’i al-sayyiati al-hasanata.
Selama berpuasa, menjaga pikiran merupakan sesuatu yang tak kalah pentingnya. Sebab, lanjutnya, pikiran akan berwujud menjadi sebuah ucapan. Ucapan pun perlu dijaga. Sebab ucapan akan menjadi tindakan.
“Kemudian jagalah tindakanmu. Karena tindakan akan menjadi kepribadian. Dan jagalah kepribadianmu. Karena kepribadian akan menjadi nasib,” ungkapnya di tengah-tengah jama’ah.
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,45826-lang,id-c,nasional-t,Prof+Machasin++Puasa+Melatih+Kejujuran-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar