ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Minggu, 07 Juli 2013

GUS MUS dan MBAH MARZUQI DAHLAN LIRBOYO

==========

GUS MUS dan MBAH MARZUQI

============================

gusmusbismillahirahmanirahim
Ada satu pengalaman menakjubkan saat Gus Mus masih nyantri di Pondok Pesantren Lirboyo. Pada saat itu pengasuhnya adalah KH. Marzuqi Dahlan. Inilah penuturan beliau.
Waktu itu saya dan kawan-kawan sedang berkumpul merencanakan akan ‘ngambil’ tebu. Sebab saya dengar sebentar lagi tebu akan ditebang. Untuk itu, bersama kawan-kawan, saya berencana mencuri beberapa lonjor tebu. Kami waktu itu telah bersiap-siap untuk menjalankan aksi. Kebetulan, lokasi kamar Mars yg saya tempati itu dekat dengan ndalemnya Mbah Marzuqi. Saya berjalan paling depan. Dan ketika saya lewat depan ndalem, tiba-tiba saya dipanggil oleh Mbah Marzuqi.
“Gus, Gus, mriki.” kata beliau yg dengan siapa saja selalu memakai bahasa Jawa kromo, meskipun kepada santrinya yg masih anak kecil. Saya pada waktu itu baru saja masih lulus SR (Sekolah Rakyat, setara SD). Ternyata beliau benar-benar memanggil saya.
“Mriki-mriki, Gus!” (Kesini Gus)
Panggilan beliau tentu membuat saya kaget, sebab berbarengan sekali dengan kegiatan saya yg akan ‘nyolong’ tebu bersama kawan-kawan. Saya lantas mendekat, lalu ditanya begini.
“Gus, sampean doyan tebu?” ( gus, kamu suka tebu ? )
Kontan saja, saya kaget bukan main. Saya keringetan pada waktu itu.
Pertanyaan ini membuat saya terdiam dan takut. Saking takutnya, saya tidak bisa bergerak sama sekali. Sebab, sebelumnya saya tidak menyangka tiba-tiba beliau kok bertanya seperti itu.”Nanyanya kok pas sekali.” gumam saya dalam hati.
Beliau lalu menyuruh saya menunggu. Sebentar kemudian beliau keluar dari ndalemnya dengan memanggul seonggok lonjor tebu.
Beliau bilang, “Niki sampean kula pilihaken sing apik-apik Gus.” (Ini, untuk anda saya pilihkan yg bagus-bagus Gus)
Setelah tebu itu diberikan kepada saya, beliau berkata, “Niki dipun bagi kalih rencang-rencang lintune nggih?” (Ini dibagi pada teman-teman yg lain ya?)
Setelah menyaksikan peristiwa itu, akhirnya saya dan kawan-kawan tidak jadi mencuri tebu.
Saya jadi bertanya-tanya, kira-kira siapa ya orang yg telah membocorkan rencana itu? Padahal saat itu beliau kan tidak tahu rencana saya dan kawan-kawan.
Gusmus.
Wallahu a’lam bish shawab.

semoga bermanfaat., amiin

sumber:http://temonsoejadi.com/2013/04/18/gus-mus-dan-mbah-marzuqi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar