Alumni Krapyak di Mesir Juga Peringati Haul Mbah Ali
Mesir, (20/03/13) Rabu sore bertempat di salah satu kediaman alumni
Pondok Pesantren Krapyak di Tajamu’ Awwal salah satu kawasan yang berada
di ibu kota Cairo, mengadakan peringatan Haul KH. Ali Maksum yang
ke-24. Dalam acara ini dihadiri Bapak Muhammad Saifudin dan Bapak
Ikhwani, selaku senior alumni Pondok Pesantren Krapyak, dan para alumni
yang berada di Mesir. Juga turut berpartisipasi para alumni Pondok
Pesantren Liroboyo, Tebu Ireng, Matoli’ul Falah Kajen Pati, MUS-YQ
Kudus, al-Amin Madura dan an-Nasyath Mlangi dalam acara Haul kali ini.
Haul diadakan selain mengenang dan mendoakan KH. Ali Maksum juga
sebagai ajang silaturahmi antara alumni Krapyak yang tersebar di Cairo.
Dan sebagai hormat ta’dzim kami terhadap jasa-jasa mulia beliau yang
telah banyak menginspirasi hingga santrinya telah menyebar di penjuru
nusantara bahkan dunia. Acara ini diisi dengan hataman al-Quran,
pembacaan tahllil, mauidzoh hasanah yang disampaikan oleh Bapak Muhammad
Saifudin, MA. dan Bapak Ikhwani, MA. kemudian dilanjutkan dengan
ramah tamah.
Bapak Ahmad Ikhwani, MA. dalam mauidzoh hasanah-nya membuka dengan
semangat intelektualitas. Beliau yang tengah menempuh jenjang S3
al-Azhar bidang Hadits ini mengkaitkan sosok KH. Ali maksum dengan salah
satu perkataan dari Sayidina Ali RA, “Ambillah sesuatu yang benar,
dimana kebenaran itu berada”. Kenapa demikian, karena sikap dari
pemikiran KH. Ali Maksum yang begitu progresif. Tercermin ketika beliau
menyampaikan kepada santrinya, bacalah buku dari berbagai macam
referensi, walaupun buku-buku tersebut cenderung sedikit ekstrim atapun
keras, seperti halnya Sayiid Qutub dan Muhammad Abduh.
Kemudian disambung dengang wajengan mauidzoh hasanah yang kedua oleh
Bapak Muhammad Saifudin, MA. Baliau yang juga tengah menempuh jenjang S3
Tafsir dan sedang menyelesaikan disertasinya di al-Azhar ini menambahi
apa yang telah disampaikan oleh bapak Ikhwani. Selain pemikiran KH. Ali
Maksum yang progresif akan tetapi beliau tidak suka orang sok intelek,
sok prihatin, sok rajin, dan sok-sok yang lainnya. Baliau tidak ingin,
ketika terlalu rajin akan tetapi apatis terhadap lingkungan, hidup yang
seharusnya bersosialisasi dengan sekitar malah terbengkalai. Orang yang
terlalu rajin prihatin akan tetapi kebutuhan akan intelektualitas
kurang. Artinya apa, bahwa beliau ingin menyampaikan pesan moral kalau
hidup itu butuh keseimbangan, antara kebutuhan pribadi, sosial, lahir,
dan batin.
Setelah mauidzoh hasanah selesai, dilajutkan dengan solat Maghrib dan
tidak lupa solat Ghoib yang ditujukan kepada almarhum Bapak KH. Bajuri,
Lc. Semoga amal ibadah beliau diterima, diampuni dosa-dosanya, dan
ditemptakan yang paling pantas oleh-Nya. Kemudian acara terkahir ditutup
dengan ramah tamah dan santap makan bersama.
Kontributor: izad
sumber:http://krapyak.org/2013/03/26/alumni-krapyak-di-mesir-juga-peringati-haul-mbah-ali/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar