Usaha NU dalam Penyelesaian Istiqlal
=======================
Pembangunan
Monumen kemerdekaan berupa Masjid Istiqlal mendapat perhatian serius
dari NU. Karena itu penyelesaian pembangunan Masjid Agung itu mendapat
perhatian dari para ulama itu. Mengingat terlambatnya penyelesaiannya
maka para tokoh NU terus mendesak untuk menyelesaikan Istiqlal.
Kini giliran Sjaichu yang banyak mengkritik di Koran, ketika
mendengar Bung Karno tidak segera menyelesaikan Istiqlal malah mau
membangun Menara Bung Karno (Menabungka) di Ancol. Tentu saja kritik
anggota partai NU itu membuat gatal kuping Bung Karno, maka dipanggilah
dia ke Istana.
Sesampai di istana langsung didamprat Soekarno dengan logat ngoko Suroboyoan koen iku lho, arek enom kok kurang ajar ha !. (Kamu itu anak muda kok kurang ajar !). Ada apa Bung Karno jawab Saichu tenang,Lha terus karepmu iku yak opo, kok athik ngiritik.. barang,
Tanya Bung Karno. Begini Bung, kalau memang pembangunan Istiqlal
kurang dana, sebenarnya banyak dermawan Muslim yang siap membantu,
mereka semua bisa diajak berembuk untuk membantu mengumpulkan dana
menyelesaikan masjid itu jawab Sjaichu.
Oo ngono ta, terus karepmu yak opo? Tanya Bung Karno.
Jawab Sjaichu Sebaiknya diselenggarakan pertemuan ulama dan orang kaya
untuk membicarakan persoalan itu. Sebagai seorang yang terbuka sebulan
kemudian Bung Karno menyelenggarakan pertemuan sebagaimana disarankan
oleh Sjaichu, hasilnya disepakati untuk membangun Istiqlal secara
bersama untuk mencari dana. Tentu saja negara mengeluarkan dana paling
banyak.
Akhirnya Istiqlal sebagai simbol kemerdekaan bangsa dan kebanggaan
umat Islam bisa diselesaikan. Sementara karena pergolakan politik tahun
1965 yang sempat mengacaukan suasana, membuat rencana pembanguanan
Menara Bung Karno tidak bisa terlaksana. Itulah peran warga NU dalam
membangun Istiqlal dan Monas yang keduanya merupakan simbul keluhuran
martabat Bangsa
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,7-id,7675-lang,id-c,fragmen-t,Usaha+NU+dalam+Penyelesaian+Istiqlal-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar