Salah Paham Soal 3G (Three G)

=========

Salah Paham Soal 3G (Three G)

====================

Segala hal tentang 3G terasa begitu menarik, terutama bagi kita di Indonesia yang baru saja menikmatinya. Meski sudah diaplikasikan oleh operator-operator seluler, namun masih banyak yang belum paham betul apa itu 3G.

Bagi yang sudah mengerti teknologi ini, tentu sudah tidak sabar untuk mencicipi teknologi ini. Namun sebagian juga masih pesimis. Mengapa? GPRS saja yang sudah lama dipasarkan masih banyak kendala dengan kestabilan dan kecepatannya, apa iya 3G bisa lari kencang? ;

3G adalah singkatan dari generasi ketiga (3rd Generation), suatu istilah untuk standar teknologi internasional yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan memperbaiki kinerja jaringan seluler. Intinya, 3G menawarkan peningkatan dari aplikasi yang ada sekarang sehingga aktifitas browsing di Internet lebih cepat, kualitas komunikasi suara lebih jernih, pengiriman data lebih instan, dan masih lebih banyak.

Dari sisi teknologi, layanan 3G terbilang baru karena negara yang mengaplikasikan layanan ini masih sedikit atau dapat dihitung dengan jari. Standar penggunaan 3G tidak hanya berlaku untuk GSM, namun berlaku juga bagi jaringan CDMA. Sekedar informasi, teknologi 3G berasal dari GSM (Global System for Mobile Communication) disebut W-CDMA (Wideband-Code Division Multiple Access), sedangkan yang terlahir dari CDMA (Code Division Multiple Access) diberi nama CDMA2000-1xEV-DO (Code Division Multiple Access2000-1xEvolution Data Only).

GSM sendiri sering disebut sebagai generasi kedua atau 2G. Standar ini diperkenalkan pertama kali di Eropa pada awal tahun 1990. Meskipun cukup sukses dengan fitur seperti telepon dan SMS, orang kemudian mulai mendambakan kepraktisan browsing Internet lewat ponsel. Dari sinilah lahir layanan GPRS (General Packet Radio Service). Untuk membedakannya dengan 2G yang biasa, teknologi GSM ini kemudian disebut 2,5G.

Tidak puas dengan GPRS yang koneksinya dianggap masih lemot (kecepatan maksimalnya sekitar 115 kbps dengan kecepatan rata-rata browsing 20-30 kbps), muncul lagi harapan lahirnya 3G untuk menjawab segala kebutuhan akses data dan multimedia yang masih banyak kekurangannya. Namun untuk dapat melangkah ke era 3G operator membutuhkan waktu untuk memperbaiki infrastrukturnya, agar pelanggan tetap mendapatkan layanan yang prima dan operator juga punya waktu mempersiapkan diri, lahirlah EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Environment) yang kemudian mendapat julukan 2,75G

Layanan yang ditawarkan oleh 3G yang memiliki kecepatan teoritis akses sampai 100 kali lipat GPRS (General Pocket Radio Service) yakni hingga 384 kbps (kilobyte per second) ini antara lain :
1. Video Call
2. Realtime Video sharing
3. VOIP (Voice Over Internet Protocol)
4. Multiplayer Games
5. Content Download
6. Audio & Video Streaming
7. Browsing
8. dll

Segala kemewahan dan kemudahan yang ditawarkan tersebut di atas dimanfaatkan oleh beberapa produsen telepon seluler dengan menawarkan produknya yang bertajuk 3G Ready, beberapa produsen bersaing ketat untuk menjual. Namun sayang sekali bahwa pada prakteknya di masyarakat telah terjadi salah paham mengenai 3G ini, stigma yang sudah tertanam bahwa 3G itu untuk video call saja & handphone yang digunakan harus punya 2 kamera. Perihal salah kaprah ini juga tidak lepas dari peran produsen telepon seluler dan operator juga, karena mereka selalu menonjolkan fitur video call saja pada hampir setiap iklan mereka.

Kita sebagai masyarakat Indonesia harus sadar diri dan tidak gegabah untuk ingin segera memiliki handphone berfasilitas 3G, karena belum tentu kita membutuhkan fasilitas itu. Perlu kita ingat bahwa di balik semua kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi itu kita juga harus mewaspadai trik-trik kapitalis, jangan sampai kita terbawa arus dan menjadi bangsa yang hedonis dan konsumtif. Teknologi diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia, bukan untuk mempersulitnya. (Ardyan Novanto Arnowo)

sumber:http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,14-id,8984-lang,id-c,teknologi-t,Salah+Paham+Soal+3G++Three+G+-.phpx