Kisah Jenderal Hoegeng Yg Sampai Jual
Sepatu
Jenderal
Hoegeng benar-benar teladan. Bayangkan, kala tak punya uang, dia tak meminta ke
pengusaha atau korupsi. Tapi dia malah menjual sepatu miliknya.
Seperti dituturkan sekretarisnya, Sudharto atau Dharto saat Hoegeng masih menjabat sebagai menteri/sekretaris presidium dalam buku Suhartono 'Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan' terbitan PT Kompas Media Nusantara yang dikutip detikcom, Senin (18/11/2013), Hoegeng untuk memenuhi suatu kebutuhan menjual sepatu miliknya. Saat itu, sang sopir Aco diminta tolong Hoegeng menjual sepatu bekas miliknya ke pasar loak di Pasar Rumput, Manggarai. Tapi apa daya, Aco tak menemukan penjual sepatu yang mau menerimanya. Sepatu itu ukurannya terlalu besar dan bukan merek terkenal. Hingga akhirnya, Aco yang kebingungan ditanya Dharto dan bertutur soal sepatu itu. Dharto kemudian mencoba membantu Aco menjual sepatu itu. Dharto mengontak sekretaris Menteri Negara Komisaris Besar Boegie Soepeno, yakni AKBP Totok Soesilo.
Seperti dituturkan sekretarisnya, Sudharto atau Dharto saat Hoegeng masih menjabat sebagai menteri/sekretaris presidium dalam buku Suhartono 'Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan' terbitan PT Kompas Media Nusantara yang dikutip detikcom, Senin (18/11/2013), Hoegeng untuk memenuhi suatu kebutuhan menjual sepatu miliknya. Saat itu, sang sopir Aco diminta tolong Hoegeng menjual sepatu bekas miliknya ke pasar loak di Pasar Rumput, Manggarai. Tapi apa daya, Aco tak menemukan penjual sepatu yang mau menerimanya. Sepatu itu ukurannya terlalu besar dan bukan merek terkenal. Hingga akhirnya, Aco yang kebingungan ditanya Dharto dan bertutur soal sepatu itu. Dharto kemudian mencoba membantu Aco menjual sepatu itu. Dharto mengontak sekretaris Menteri Negara Komisaris Besar Boegie Soepeno, yakni AKBP Totok Soesilo.
Kepada Totok, Dharto
menceritakan soal sepatu bekas itu. Totok yang memiliki usaha sampingan
pengolahan karet kemudian membantu dengan membeli sepatu Hoegeng itu. Totok
memang mewanti-wanti Dharto, bila ada kesulitan agar mengontak dia. Totok juga
berpesan agar tak memberitahu Hoegeng, karena Hoegeng dikenal sebagai orang
yang tak mau menerima bantuan orang lain. Akhirnya sepatu itu dijual dengan
harga layak, sang sopir pun memberikan uang penjualan kepada Hoegeng tanpa tahu
kepada siapa dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar