Keistimewaan Bulan Muharram I
Muharram bagian dari Al-Asyhurul Hurum
========================
Sebagai bulan
pertama dalam sistem penanggalan hijiryah, bulan Muharram memiliki
beberapa keistimewaan dan keutamaan yang tidak dimiliki bulan lain
diantaranya
Bulan Muharram merupakan salah satu dari Al-Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang dimuliakan) oleh
Allah SWT yang berjumlah empat, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram
dan Rajab. Karena para ulama’ tafsir bersepakat tentang empat bulan
tersebut yang masuk pada Al-Asyhur Al-Hurum. Dalam surat At-Taubah ayat
36 Allah SWT berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ
الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ
يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا
الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (التوبة : 36)
“Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya;
dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Pada ayat ini dapat dipahami bahwa ketetapan Allah SWT setelah
penciptaan langit dan bumi Allah menetapkan bilangan bulan yang
berjumlah 12, empat diantaranya adalah bulan-bulan haram (yang di muliakan) bulan yang mendapat keistimewaan dari Allah swt dari pada bulan-bulan yang lain kecuali bulan Ramadlan.
Diantara empat bulan tersebut adalah bulan Muharram, yang mana Allah
melarang umat Islam berperang dan melakukan kedhaliman sebagai
penghormatan pada bulan Muharram. Karena menurut sebagian ahli tafsir
disamping amalan pada bulan tersebut pahalanya dilipatgandakan,
keburukannya pun balasannya akan dilipat gandakan. Maka alangkah baiknya
pada bulan Muharram diisi dengan kebaikan-kebaikan serta menjauhi semua
larangan-larangan-Nya. Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan,
ثُمَّ اخْتَصَّ مِنْ
ذَلِكَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ فَجَعَلَهُنَّ حَرَامًا، وعَظم حُرُماتهن،
وَجَعَلَ الذَّنْبَ فِيهِنَّ أَعْظَمَ، وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ وَالْأَجْرَ
أَعْظَمَ.
Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang
ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan
perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik.
Dalam sebuah hadits riwayat dari Abu Hurairah RA, dijelaskan mengenai ketetapan empat bulan haram ini,
إِنَّ الزَّمَانَ
قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضَ، وَإِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ
شهرا في كتاب الله يوم خلق السموات وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ،
ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ، وَرَجَبُ مُضَرَ بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَان
Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di
waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas
bulan, diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan
berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan
yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada
Akhirah dan Sya’ban.
Maka jelaslah bahwa empat bulan tersebut memiliki keagungan dan
keistimewaan yang sangat luar biasa dari bulan-bulan yang lain kecuali
bulan Ramadlan, hingga Allah SWT dan Rasulnya SAW memberi penjelasan
khusus mengenai hal ini.
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,47999-lang,id-c,ubudiyah-t,Muharram+bagian+dari+Al+Asyhurul+Hurum-.phpx
====================
Keistimewaan Bulan Muharrom II
Muharrom sebagai Syahrullah
======================
Diantara keistimewaan bulan Muharram adalah predikat yang diberikan oleh Allah swt. dengan menyebutnya sebagau syahrullah (bulannya
Allah). Begitulah Allah mengistimewakan bulan Muharram, maka janganlah
sekali-kali kita menghina bulan yang dimuliakan oleh-Nya dengan berniat
melakukan keburukan pada bulan ini.
Sebagaimana hadits Rasulullah saw. berikut, yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra.
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل (رواه مسلم).
Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadlan adalah puasa di
bulan Allah; yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah
shalat wajib adalah shalat malam.
Hadits ini selain menjelaskan fadhilah puasa sunnah di bulan Muharram
yang rangking keutamannya berada satu tingkat di bawah puasa wajib di
bulan Ramadhan. Juga menekankan bahwa bulan Muharramlah, satu-satunya
bulan yang disebut sebagai Syahrullah. Ini artinya bulan
Muharram diistimewakan oleh Allah melebihi bulan lain. Maka segala amal
kebaikan yang mengisi bulan ini, memiliki nilai istimewa pula, dan akan
dibalas oleh Allah dengan pahala yang istimewa pula. Begitu pula
sebaliknya, segala kedhaliman yang dikerjakan pada bulan ini niscaya
balasannya akan dilipatgandakan.
Demikianlah nilai keistimewaan itu terletak pada posisinya sebagai
pemimpin bulan dan bulan perdamaian. Artinya buan yang Allah melarang
permusuhan dan peperangan di dalamnya. Sebagaimana diterangkan dalam
Kitab Misykatul Mashabih,
(شهر الله) أي صيام
شهر الله، والإضافة إلى الله للتشريف والتعظيم. وقال العراقي في شرح
الترمذي: لما كان المحرم من الأشهر الحرم التي حرم فيها القتال، وكان أول
شهور السنة أضيف إليه إضافة تخصيص، ولم يصح إضافة شهر من الشهور إلى الله
تعالى إلا شهر الله المحرم
Maksud dari (Syahrulla) adalah berpuasa dibulan Allah yaitu bulan
Muharram. Penyandaran (idhafah) satu kata kepada lafdhul Jalalah
(Allah) memiliki arti memuliakan dan mengagungkan. Imam Al-Iraqi dalam
Syarah At-Tirmidzi memberi penjelasan: Ketika bulan Muharram adalah
salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan dengan diharamkannya
berperang, lalu Muharram menjadi bulan pertama hijriyah, maka itu bentuk
pengkhususan Allah terhadap bulan Muharram. Dan tidak diperkenankan
seseorang mengkhususkan bulan tertentu karena hanya Muharram yang
menjadi Syharullah (bulan Allah).
Para ulama’ telah menjelaskan mengenai kata yang disandarkan kepada Lafdhul Jalalah (nama Allah yang dimuliakan) mengindikasikan Lit-Tasyrif dan Lit-Ta’dhim, keduanya memiliki arti yang sama yaitu dimuliakan dan diagungkan. Sebagai contoh adalah Baitullah (Ka’bah), lafadz
Bait disandarkan pada Lafdhul Jalalah, sebagaimana yang telah kita
ketahui bahwa Baitullah atau Ka’bah sebagai kiblatnya orang muslim
diseluruh dunia.
Sangat jelas betapa bulan Muharram sangat diistimewakan oleh Allah
SWT, berbagai alasan telah dipaparkan dan dikemukakan dengan rinci. Oleh
karena itu, hendaklah kita menghormat dan memuliakan pula bulan
Muharram, memenuhinya dengan berbagai amal kebaikan yang ikhlas karena
Allah swt dan jangan sekali-kali pernah berniat melakukan keburukan di
bulan yang dimuliakan Allah ini, karena hal itu sama artinya menghina
sesuatu yang dimuliakan-Nya.
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,48065-lang,id-c,ubudiyah-t,Muharram+sebagai+Syahrullah-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar