ABDUL HAMID MUDJIB HAMID BERSHOLAWAT

Kamis, 07 November 2013

Masjid Al-Kheif Di Mina ( Telah sholat di masjid al-Kheif 70 Nabi )

=========

Masjid Al-Kheif

Masjid Masjid Makkah Bersejarah
Di samping masjidil Haram yang mejadi kiblat muslimin di seluruh dunia, di Makkah terdapat pula beberpa masjid yang mempunyai nilai sejarah yang cukup besar. Tempat tempat itu telah menjadi bukti nyata perjuangan Rasulallah saw. 
Masjid Al-Kheif

Masjid Al-Kheif terhitung salah satu masjid yang sangat bersejarah di Mina. Dinamakan Kheif karena terletak di tepi turunan bukit yang keras dan di atas tempat turunnya air. Makanya dinamakah masjid al-Kheif yang artinya dalam bahasa Arab tempat naik dan turun permukaan gunung. Masjid ini terletak di sebelah selatan bukit Mina, tidak berjahuhan dengan tempat lempar Jumratul Shughra’ dan tidak sedikit dikunjungi jama’ah haji dari seluruh pelosok dunia untuk mengambil barokahnya karena masjid ini memiliki banyak keistimewaan. Imam Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata : “Telah sholat di masjid al-Kheif 70 Nabi”.
Masjid Kheif merupakan tempat salat Rasulallah saw selama tinggal di Mina, dan telah ditentukan tempatnya solat beliau di masjid tersebut. Tempat solat Nabi saw dulu sebelum direnovasi sangat popular dan diketahui yaitu di kubbah yang letaknya di tengah masjid. Syeikh Al-Azraqi meriwayatkan dari kakeknya dari Abdul Majid dari Ibnu Juraih dari Ismalil bin Umayah sesungguhnya Khalid bin Madhras mengabarkan bahwa ia melihat beberapa orang tua dari kabilah al-Anshar mencari tempat solat Rasulallah saw di Masjid Kheif di muka menara masjid dekat dengannya.   
Masjid kheif mewakili masjid masjid bersejarah dalam islam dan melambangkan shi’ar islam yang menonjol di kawasan Mina. Mesjid ini sekarang telah diperluas dan dipugar pada tahun 1407 H dan menjadi masjid terbesar di Mina yang bisa menampung ribuan orang. Diriwayatkan sesungguhnya Rasulallah saw bersabda “Telah solat di masjid Kheif 70 Nabi, diantara mereka nabi Musa as, seolah olah aku melihatnya memakai dua pakaian ihram terbuat dari katun, ia berihram di atas unta” (HR al-Mundhiri di kitab al-Targhib wa al-Tarhib)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar