Nabi Masuk Makkah
Oleh: Hasan Husen Assagaf
Ketika Rasulullah turun ke Makkah dan manusia sudah merasa tenang,
beliau pergi ke Baitullah dengan mengenadarai untanya yang bernama
Al-Qashwa. Kemudian beliau melakukan thawaf sebanyak tujuh kali putaran
di atas unta beliau dan setiap putaran beliau mengusap rukun Yamani dan
Rukun Hajar Aswad dengan tongkatnya.
Usai melakukan thawaf, beliau memanggil Utsman bin Thalhah untuk
mengambil kunci Ka’bah darinya. Beliau membuka Ka’bah dan masuk
kedalamya. Disana beliau mendapati patung burung merpati dari kayu,
kemudian beliau memecahkannya dan membuangnya. Dan di sekitar Ka’bah
terdapat 360 berhala. Beliau menyodok berhala berhala tersebut dengan
tongkatnya hingga jatuh tersungkur sambil membaca ayat,
وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقاً
”Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap, sesungguhnya kebatilan adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (Al-Isra’: 81)
Setelah itu, Rasulullah saw berdiri di depan Ka’bah, sedang manusia
berkumpul di Masjidil Haram, kemudian beliau membacakan ayat al-Qu’an
yang berbunyi:
يأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَآئِلَ
لِتَعَارَفُواْ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عَندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang
laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kalian saling kenal-mengenal; sesungguh-nya orang
yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kalian, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”. (Al-Hujurat: 13)
Lalu Beliau bersabda, ”Hai orang-orang Quraisy, menurut kalian apa
yang akan aku perbuat terhadap kalian”. Orang-orang Quraisy menjawab,
”Kebaikan, karena engkau saudara yang baik dan anak saudara yang baik”.
Rasulullah bersabda, ”Pergilah dan kalian semuanya bebas”.
Ibnu Hisyam berkata, salah seorang ulama berkata kepadaku bahwa
Rasulullah saw memasuki Baitullah pada hari penaklukan Makkah, kemudian
melihat gambar-gambar para malaikat dan lain-lain di dalamnya. Beliau
juga melihat Nabi Ibrahim as digambar dengan memegang dadu untuk undian.
Beliau bersabda, ”Semoga Allah mematikan mereka. Mereka menjadikan
orang tua kita, Nabi Ibrahim, mengundi dengan undian. Apa kaitan Ibrahim
dengan undian, padahal Allah berfirman,
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلاَ نَصْرَانِيّاً وَلَكِن كَانَ حَنِيفاً مُّسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِين
”Ibrahim bukan orang Yahudi dan bukan pula seorang Nashrani, akan
tetapi dia orang yang lurus dan muslim dan dia sekali-kali tidak
termasuk golongan orang-orang yang musyrik”. (Ali Imran: 67).
Setelah itu, beliau memerintahkan penghancuran gambar-gambar tersebut”.
Rasulullah memasuki Ka’bah pada hari penaklukan Makkah hari Jumat 19
Ramadhan. Adapun jumlah keseluruhan kaum muslimin yang menghadiri
penaklukan Makkah adalah sepuluh ribu orang, Keseluruhan mereka berasal
dari Quraisy, kaum Anshar, sekutu-sekutu mereka, dan kabilah-kabilah
Arab dari Tamim, Qais, dan Asad. Mulai saat itu suara adzan mendengung
di kota Makkah setelah Rasulallah saw menyuruh Bilal mengumandangkan
adzan di atas Ka’bah pada hari penaklukan.
Ada kisah yang menarik disaat penaklukan kota Makkah yaitu ada
seseorang bernama Fadhalah bin Umair bin Al-Mulawwih Al-Laitsi hendak
membunuh Rasulullah ketika beliau sedang thawaf di Baitullah di hari
penaklukkan Makkah. Ketika ia telah berdekatan dengan Rasulullah saw,
beliau bersabda kepadanya, “Apakah engkau Fadhalah?” Fadhalah bin Umair
menjawab, “Betul, wahai Rasulullah, aku Fadhalah”. Rasulullah bersabda,
“Apa yang telah engkau katakan kepada dirimu?”. Fadhalah bin Umair
menjawab, “Aku tidak mengatakan apa-apa kepada diriku. Aku hanya dzikir
kepada Allah SWT”. Rasulullah tertawa kemudian bersabda, “Hai Fadhalah,
beristighfarlah engkau kepada Allah”. Usai bersabda seperti itu,
Rasulullah saw meletakkan tangannya ke dada Fadhalah bin Umair hingga
hatinya tenang. Fadhalah bin Umair berkata, “Demi Allah, Rasulullah
belum mengangkat tangannya dari dadaku, tiba-tiba beliau menjadi manusia
yang paling aku cintai”. Allahuma Shali Wa Salim Wabarik Alaih.
Mulai saat itu mulailah manusia, tua dan muda, laki-laki dan
perempuan datang satu persatu menyatakan bai’at kepada Rasulallah saw
dan beriman. Mereka berbai’at untuk tidak menyekutukan Allah, tidak
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak berdusta,
tidak menuduh orang berzina.
Nabi saw menetap di Makkah selama 19 hari dan selama penetapan itu
beliau selalu mengqashar shalatnya. Beliau tinggal selama penaklukan
Makkah di sebuah kemah yang didirikan di perumahan Abi Thalib.
Rasulallah saw banyak melakukan hal-hal yang penting selama tinggal di
Makkah diantaranya:
- menghancurkan berhala yang berada di dalam dan sekitar Ka’bah
- memberikan kunci Ka’bah kepada bani Syaibah dan menkukuhkannya
- menetapkan pemberi minum jamaah haji kepada Bani Abdul Muthalib
- memerintahkan Bilal mengumandangkan adzan di atas Ka’bah
- memperbarharui tapal batas tanah haram
- mengirim pasukan untuk da’wah
mengutus Khalid bin Walid untuk menghancurkan patung al-Uzza milik
kaum Quraisy dan Bani Kinanah, mengutus Amr bin Ash untuk menghancurkan
patung Suwa’ milik kaum Huzail dan mengutus Said bin Zaid Al Asyhali
untuk menghacurkan patung Manata. Semua ini dilakukan pada bulan
Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar