5 Rahasia Sholat Maktubah
====================
Shalat adalah
ibadah terpenting bagi seorang muslim. Shalat menjadi tolak ukur
kesalehan seseorang. Bahkan shalat merupakan amal kunci bagi segala amal
lainnya. Meski demikian jarang sekali orang mengerti bahwa
masing-masing waktu shalat yang lima itu mengandung hikmah dan memiliki
sejarah masing-masing.Shalat Subuh adalah shalat pertama kali yang
dilakukan oleh Nabi Adam As. Dua rakaat Subuh dijalankan oleh Nabi Adam
di bumi setelah diturunkan dari surga. Waktu itu pertama kalinya Nabi
Adam melihat kegelapan. Begitu gelapnya sehingga ia merasakan ketakutan
yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai sirna
mengusir rasa takut, dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian
waktu malam menuju pagi. Oleh karenanya, dua rakaat Subuh dilaksanakan
sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan pengharapan atas datangnya
kecerahan.
Nabi Ibrahim As adalah orang pertama yang melaksanakan shalat Dhuhur.
Empat rakaat dhuhur dilaksanakan, ketika Allah menggantikan Ismail yang
rencananya disembelih sebagai kurban dengan seekor domba. Ini terjadi
tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya.
Empat rekaat itu menunjukkan beberapa perasaan Nabi Ibrahim. Satu
raka’at adalah penanda kesyukuran atas digantikannya Ismail. Satu
reka’at karena kegembiraan, satu raka’at untuk mencari keridhaan Allah
dan satu raka’at lagi sebagai rasa syukur atas domba pemberian Allah
swt.
Kemudian riwayat shalat Ashar berhubungan erat dengan Nabi Yunus As.
ketika diselamatkan oleh Allah dari perut ikan Hut. Hut adalah nama ikan
yang menelan nabi Yunus mengarungi lautan. Dikisahkan bahwa bentuk ikan
hut hampir menyerupai burung, namun tanpa sayap. Ketika di dalam perut
hut itu Nabi Yunus As merasakan empat macam kegelapan, gelap karena
kekhawatiran hasya, gelap di dalam air, gelap malam dan gelap di dalam
perut ikan. Demikianlah Nabi Yunus As keluar ketika matahari mulai
condong kebarat dan shalatlah beliau empat rekaat sebagai penanda
tebebas dari empat macam kegelapan itu.
Sedangkan tiga rakaat shalat Maghrib mempunyai sejarahnya sendiri
yang tiak bisa dilepaskan dari nabi Isa As. ketika berhasil keluar dari
kaumnya di penghujung senja. Tiga rakaat sangat bermakna bagi Nabi Isa
As. Satu rakaat menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid dan
menafikan semua bentuk sesembahan keculai Allah. Satu raka’at untuk
menafikan hinaan dan tuduhan kaumnya atas ibundanya yang melahirkannya
tanpa ayah. Dan ini sekaligus menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya
milik Allah semata yang Maha Kuasa, inilah makna satu rekaat yang
terakhir.
Dihilangkannya empat kesedihan yang menimpa Nabi Musa As. oleh Allah
swt ketika meninggalkan kota Madyan menjadi sejarah ditetapkannya shalat
Isya empat rekaat. Tercatat empat kesedihan itu berhubungan dengan
istrinya, saudaranya yang bernama Harun, anak-anaknya, dan kesedihan
karena kekuasaan Fir’aun. Dan ketika semua kesedihan itu diangkat oleh
Allah swt di waktu malam, Nabi Musapun melaksanakan shalat empat rakaat
sebagai rasa syukur atas segalanya.
Demikianlah semua hikmah yang melatar belakangi lima shalat fardhu
yang diwajibkan kepada semua orang muslim hingga kini sesuai dengan
tuntunan syariah.
Sumber : Syarah Sulamun Najah
sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,39953-lang,id-c,ubudiyyah-t,5+Rahasia+Shalat+Maktubah-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar